Pekalongan – Puisi seringkali dianggap sebagai bahasa yang indah, puisi juga seringkali menjadi sarana ekspresi seseorang dalam menggambarkan alam yang mempesona. Kemajuan ilmu pengetahuan seringkali menjadi inspirasi bagi penyair. Taman Baca Masyarakat (TBM) Hidup Punya Cerita menggelar kegiatan Diskusi NGOPI (Ngobrol Perkara Literasi) yang ketiga mengusung tema “Puisi dan Ilmu Pengetahuan: Adakah Korelasinya? “.
Acara ini diselenggarakan pada hari Ahad (4/8/2024) pukul 20.00 WIB – selesai melalui jaringan online google meet dan diikuti 53 peserta.
Penulis Buku ‘Melawan Paradigma dengan Rasa dan Kata’, serta Kontributor Buku Suara dalam Sunyi, Muhammad Zuliandi, S.Kom sebagai narasumber pertama menyampaikan, puisi merupakan bagian dari seni sastra. Unsur pembentuk puisi ada dua, yaitu yang pertama unsur batin seperti (tema, nada, dan rasa), yang kedua unsur fisik seperti (diksi, rima, dan gaya bahasa).
“Jadi, puisi dan ilmu pengetahuan saling terkait. Korelasi mendasar antara puisi dan ilmu pengetahuan yaitu manusia sebagai subjek dan objek. Dengan adanya Ilmu pengetahuan penyair puisi menemukan inspirasi untuk terciptanya karya baru,”ucapnya.
Sementara itu, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan sekaligus Budayawan, Ribut Achwandi, M.Hum, sebagai narasumber kedua menyampaikan, modal menulis dan membaca puisi itu, menguasai bahasa dan ilmu pengetahuan.
“Bahasa merupakan seperangkat alat bagi manusia untuk berkomunikasi. Sedangkan pengetahuan berasal dari bahasa sansekerta vidya yang artinya informasi,”terangnya.
Disampaikan, bahasa dan pengetahuan itu, ternyata tidak ada batasnya.Tidak ada pertanyaan yang tidak dapat dipecahkan secara ilmiah, semuanya masuk akal.
“Puisi menjadi prosedur untuk mengatasi keterbatasan bahasa dan pengetahuan, tak sekedar luapan emosi, cerita pengalaman, atau jeritan hati. Puisi dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan yang erat dan saling melengkapi,” ujar Ribut Achwandi yang juga penulis buku berjudul ‘Semangkuk Sup Rindu’ itu.
Acara diskusi ini ditutup dengan pembacaan puisi dengan judul “Sajak Mata Bayi” karya WS. Rendra oleh Ribut Achwandi dan diiringi permainan gitar akustik mas Andi.
Pengirim: Sahrul Mubarok
Editor: Kang Anwar