Oleh: Ismuhadi*
Timnas Indonesia atau tim nasional sepak bola Indonesia telah menjadi subjek perbincangan yang hangat di kalangan pecinta sepak bola di tanah air. Dalam perjalanan panjangnya, tim ini telah menghadapi berbagai tantangan dan cobaan yang tidak jarang membuat banyak orang meragukan kemampuannya.
Usai kekalahan kontroversial melawan Qatar akibat ketidakadilan yang dilakukan wasit, dimana dua pemain Indonesia dihukum kartu merah, Timnas Indonesia U-23 secara luar biasa mampu benamkan Australia 1-0 pada matchday 2 fase grup Piala Asia U-23 2024. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa Garuda Muda sudah jauh naik kelas dan tak boleh dipandang sebelah mata.
Menurut saya, pertandingan malam tadi, menjadi pengalaman berharga bagi para pemain muda Indonesia. Berhadapan dengan tim kuat sekaliber Australia memberikan kesempatan bagi para pemain untuk mengukur kemampuan mereka dan belajar dari pengalaman tersebut. Meskipun kalah secara penguasaan bola, namun pengalaman bermain melawan lawan yang tangguh seperti Australia akan membantu mereka tumbuh dan berkembang sebagai pemain sepak bola.
Sebagai pecinta Timnas Indonesia, saya melihat Tim Merah Putih saat ini seakan sudah menemukan masa keemasannya, setelah mengalami berbagai problematika sebelumnya. Seperti terkena sanksi FIFA pada 2015 yang mengakibatkan Timnas tidak bisa menjalani pertandingan di berbagai kompetisi. Bahkan Indonesia pernah menduduki peringkat terendah, yakni berada di posisi ke-191 dunia pada Juli tahun 2016. Di sisi lain, di waktu sebelumnya, Indonesia juga pernah masuk kedalam 100 besar dunia.
Bila dihitung sejak 1992, timnas Indonesia sebenarnya mengalami fluktuasi ranking FIFA yang dinamis. Sepanjang sejarah, posisi terbaik Indonesia adalah ke-76 dunia. Itu terjadi pada September 1998. Kala itu, Indonesia diisi para pemain luar biasa, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Hendro Kartiko, dan lain-lain.
Kini, perjalanan Timnas Indonesia di bawah arahan pelatih Shin Tae Young telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, tak terkecuali bagi saya, tidak hanya dalam dunia sepak bola, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Di balik kemenangan dan kekalahan, ada beberapa hikmah kehidupan yang dapat dipetik dari perjalanan mereka:
1. Kesabaran dan Ketekunan
Pelatih Shin Tae Young dan timnya telah menunjukkan kesabaran dan ketekunan yang luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Mereka tidak mudah menyerah meskipun dihadapkan dengan situasi yang sulit.
Hikmahnya adalah bahwa dalam kehidupan, kesabaran dan ketekunan adalah kunci untuk mengatasi hambatan dan mencapai tujuan.
2. Kerjasama Tim yang Solid
Timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae Young juga menunjukkan pentingnya kerja tim. Meskipun ada banyak individu yang memiliki bakat dan kemampuan, namun tanpa kerja sama yang baik di antara mereka, kesuksesan sulit diraih.
Hal ini mengajarkan kita bahwa dalam kehidupan, bekerja sama dengan orang lain adalah kunci untuk mencapai hasil yang lebih baik.
3. Sikap Toleransi
Timnas yang diarsiteki oleh Shin Tae Young terdiri dari pemain-pemain dengan latar belakang dan gaya bermain yang beragam. Namun, mereka mampu bekerja sama dan menghargai perbedaan satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sama.
Bagi saya hikmahnya adalah bahwa dalam kehidupan, kita perlu menerima dan menghargai perbedaan di antara kita, karena itu adalah kekuatan yang dapat memperkaya pengalaman kita.
4. Belajar dari Kegagalan
Meskipun timnas Indonesia mungkin mengalami kegagalan dalam beberapa pertandingan, mereka tidak putus asa. Sebaliknya, mereka menggunakan kegagalan sebagai pelajaran dan motivasi untuk menjadi lebih baik di masa depan.
Dapat kita simpulkan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan tumbuh. Yang penting adalah bagaimana kita meresponsnya dan menggunakan pengalaman tersebut untuk meningkatkan kualitas diri.
*penulis merupakan Mahasiswa ITSNU Pekalongan