Pekalongan – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pekalongan mengadakan Pelatihan Instruktur Cabang (PIC) bertempat di Pusdiklat Kota Pekalongan selama dua hari, Sabtu-Ahad (11-12/5/2024).
Ketua PC PMII Pekalongan Izzul Haq menyampaikan, acara ini dilaksanakan guna memperkuat kaderisasi formal Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) yang akan datang. “Kegiatan ini sebagai upaya awal PMII Pekalongan untuk mempersiapkan mahasiswa baru menjadi anggota PMII,”ujarnya.
Disampaikan, para instruktur yang sudah ikut pelatihan nantinya diharapkan bisa mengaktualisasikan nilai-nilai kaderisasi. Nilai yang hidup di tiap ruang kaderisasi informal sebagai ciri budaya organisasi. “Melalui pelatihan ini juga sebagai upaya membentuk kaderisasi PMII Pekalongan yang berdaya sanding,”imbuhnya.
Ketua Panitia Wilda mengatakan, tugas instruktur ialah mengawal beberapa hal terkait kaderisasi PMII kepada mentor dan juga alumni Mapaba atau kader di bawahnya. “Selain itu, instruktur harus mampu berperan menjadi fasilitator dari anggota-anggota PMII yang akan datang,”terangnya.
Sebelum hari pelaksanaan lanjutnya, PC PMII Pekalongan telah mempersiapkan rangkaian agenda yang wajib diikuti oleh peserta. Agenda pertama, yakni observasi ke sekolah. Maksud agenda tersebut ialah agar calon instruktur melihat bagaimana seorang guru mengkondisikan kelas, berkomunikasi dengan siswa, memahami tipologi siswa, dan model pembelajaran yang diterapkan.
“Hasil observasi ke sekolah nantinya akan menjadi gambaran para instruktur untuk mendampingi alumni Mapaba. Sasaran dari siswanya itu siswa kelas 12. Observasi itu dimaksudkan karena kemungkinan tipologi siswa sama dengan mahasiswa baru yang akan datang,” sambung Wilda.
Wilda menambahkan, setelah itu, ada tahap wawancara kepada guru dengan tujuan agar indikator yang belum ditemukan panitia bisa diperjelas dari hasil wawancara tersebut. Agenda kedua, yakni membuat esai setelah observasi dilaksanakan oleh peserta.
“Tujuannya agar peserta mampu meningkatkan literasi dalam kepenulisan dan sebagai media pengikat ilmu yang sudah didapatkan dari hasil observasi,”ucapnya.
Dari hasil penulisan esai, kemudian tulisan tersebut dijadikan sebagai bahan diskusi, yaitu pada agenda ketiganya, Diskusi Orientasi Kader. “Agenda ini sebagai forum pemaparan grand desain kaderisasi kepada calon instruktur yang diinginkan PMII Cabang Pekalongan dan terdapat pembahasan esai yang telah dibuat oleh peserta,”pungkas Wilda.
PMII Cabang Pekalongan juga menugaskan kepada peserta untuk membaca sebuah buku berjudul ‘Sekolah Tanpa Jurusan’. Buku ini sebagai bahan presentasi peserta dalam tahap screening PIC. Isi buku ini memiliki korelasi dengan karakter instruktur yang diharapkan PMII Cabang Pekalongan.
Buku ini berisi tentang konsep pendidikan yang memiliki kurikulum dengan mengutamakan kebutuhan siswanya. Buku ini dipilih karena diksinya ringan, langsung ditulis oleh pelaku fasilitator, dan berdasarkan pengalaman.
Tambah lagi, adanya Forum Group Discussion (FGD) bertujuan untuk membuat panduan kaderisasi non formal. Setelah itu, diadakan kajian dengan lembaga PMII di bawah naungan PC PMII Pekalongan, dan nantinya ditetapkan sebagai aturan atau peraturan organisasi.
Pengirim: Ihza Maulina
Editor: Kang Anwar